Kamis, 06 September 2018

RESENSI BUKU

SERI PEMBINA PENDIDIKAN : SANDIWARA BONEKA


IDENTITAS BUKU

Judul buku : Sandiwara Boneka
- Nama pengarang : Prof. Dr. S. Nasution M.A – Abdul Manan – Prof. I. Jassin M.A – Prof A. Gazali. M.A – H. Moh. Mubangid Ronoandojo
- Nama penerbit : Ganaco N.V. Bandung
- Jumlah halaman : 56
- Tahun terbit : 1974 Cetakan ke – 4 

SINOPSIS

    Buku Sandiwara Boneka ini berisikan tentang  menguraikan sebuah pokok pendidikan atau pengajaran, cara mengajar dan juga hal-hal yang berhubungan erat dengan kehidupan sosial, sebab kita telah mengetahui tugas seorang guru bukan saja mengajar, tetapi juga mendidik.  Karena Dasar – dasar pendidikan yang pertama diletakkan di Sekolah Dasar. Oleh sebab itu tugas guru-guru Sekolah Dasar dalam zaman pembangunan ini sungguh berat dan sukar, tetapi mulia. Mereka harus mendidik anak-anak, supaya dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat Indonesia, yang susunannya sudah sangat berlainan dari masa yang lalu. Masyarakat menghendaki dari pemuda – pemudanya dan tentu juga dari para pendidik syarat – syarat yang lebih berat dari masa – masa yang lampau.
    Oleh karena bagian pendidikan sangat penting dalam pekerjaan guru untuk masyarakat sekarang, maka isi Seri Pembina Pendidikan ini banyak ditujukan kepada pendidikan umum.
    Mengenai isinya, kalau ditinjau dari segi ilmu pengetahuan, dapat dipertanggung jawabkan, karena buku-buku ini dikarang oleh orang – orang yang ahli dalam pendidikan dan pengajaran.
   Selanjutnya, Seri Pembina Pendidikan ini menguraikan juga tentang didaktik modern, yang harus diketahui oleh tiap guru-guru SD, dengan harapan agar didaktik modern itu mereka praktekkan di sekolah. Tak dapat dipungkiri, bahwa masih banyak guru – guru SD yang mengajar scara lama.
   Dasar- dasar didaktik modern yang telah lama dimasukkan ke dalam pengajaran di sekolah – sekolah di Luar Negeri, belum dimasukkan ke sekolah – sekolah kita. Dan mungkin juga beberapa puluh tahun ini belum akan dimasukkan, apabila kepada tenaga – tenaga yang bekerja sekarang tidak diperkenalkan aliran – aliran baru itu.

KELEBIHAN

    Kelebihan dari buku adalah dari isinya, karena dalam buku ini banyak soal – soal pendidikan yang penting, yang di zaman penjajahan hanya diabaikan saja. Terlebih buku ini baik sekali dipakai sebagai buku pengangan bagi para guru dan calon guru SD. Tak salahnya kalau buku – buku ini dipakai juga oleh golongan lain yang hendak menambah pengetahuannya tentang pendidikan dan pengajaran.

KEKURANGAN

    Kekurangan dari buku ini adalah bahasanya yang sulit dimengerti dan cover dan juga kertas yang kurang menarik perhatian pembaca, isinya juga sangat membosankan. 


KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah buku ini layak untuk dibaca dan dipraktikkan untuk kegiatan mengajar para guru dan calon guru. 


SUMBER

http://library.uny.ac.id
http://uny.ac.id
Abdul Manan, dkk. (1974). Sandiwara Boneka. Bandung : Ganaco 

Minggu, 26 Agustus 2018

Ngerjain Tugas Asik Sambil Dolan

HALO.  Rasanya udah lama banget gak berkunjung kesini... Kali ini aku mau posting waktu kelas 9 semester 1 kemarin. Jadi, kami (Aku,Dewi,Indira,Hasna, Gerry dan Juki) mendapat tugas bahasa indonesia untuk membuat dialog interaktif. Disini diceritakan kita semua jadi artis pemain ggs. hahahahahaha. Jadi kita kayak syuting lagi berkunjung jajanan kuliner di Jogja. Hasna dan Indira bertugas jadi kameramen. Sebelumnya sih kita dari sekolah naik tj ke rumah Hasna. Kalo yang cowok pulang ke rumah dulu soalnya mereka mau bawa sepeda, kalo kita yang lain rental sepeda di deket rumah Hasna. Sampe di rumah Hasna kita numpang istirahat sama mandi dulu. Terus mampir ke rumah Pak Beta karena rumahnya deket. Tapi aku sama Dewi gak ikut karna kita mandi :( ah jadi gabisa liat anaknya Pak Beta. 
Terus kita naik sepeda dari rumah Hasna, btw rentalnya mahal banget :( tapi ya demi tugas dibela-belain! kita semua naik sepeda menuju monumen 1 Maret. Bejonya kita disana lagi ada karnaval gitu jadi rame banyak pameran2 jajanan. Kita juga bisa lihat cara pembuatan bakpia pathok dan makanan lainnya. Dan itu udah mau maghrib. Kita melihat2 sekeliling sambil ngomng ke kamera layaknya artis. Kita mewawancarai pawang ular dan ularnya. Gak lupa selfie2 juga disana. Ah asiknya. Sehabis itu kita mau ke alun-alun malah nyasar gatau kemana. Akhirnya....................kita cari masjid, terus balik ke monumen 1 Maret, makan wedhang ronde terus yang cowok pada pulang termasuk Hasna juga karena di rumahnya ada acara. Udah sampe sini aja ceritanya...
Bye.
Oiya ini foto-foto kita waktu di Monumen 1 Maret


Rabu, 27 Agustus 2014

Jonathan Thiele

ahiiik lagi nge fans banget sama artis ask.fm yang satu ini.. JONATHAN THIELE ganteng maksimal :((((( baik lagi, ramah sama fans-fansnya. perfect banget gilaaaa.. 
ask.fm : jonathanthl
twitter  : josays
ig.        : jothiele

<3333